Bupati Rembang H.Abdul Hafidz didampingi Wakil Bupati Rembang H.Bayu Andriyanto membuka obyek wisata Sendangcoyo Lasem, Minggu (5/5/2019). Merekapun mencoba dua wahana yang menjadi unggulan dari wisata alam disana. Warga yang datang sudah diberi kejutan oleh pasangan Kepala Daerah itu. Keduanya tak mengambil jalur jalan setapak yang ada untuk menuju lokasi acara, tetapi menggunakan wahana Flying fox yang memiliki panjang cukup jauh dan melewati sawah warga dengan terasering yang cukup tinggi atau dalam dari rute wahana. Setelah membuka secara resmi wisata alam dan outbond Sendangcoyo, Bupati dan Wabup juga melewati tantangan jembatan gantung. Mereka sangat menikmati semuanya, tantangan dan keindahan alam yang ditawarkan. “Asyik, menantang, jadi kalau kesini tidak kembali kurang afdol rasanya. Jadi yang awal takut, ternyata uenak. Ini butuh dorongan dari pemerintah,masyarakat dan semoga bisa terus berkembang, ” ungkap Bupati Abdul Hafidz setelah acara usai. Ia menegaskan salah satu visi misi pasangan Hafidz- Bayu adalah memajukan sektor pariwisata, sehingga Pemkab akan membantu Sendangcoyo. Salah satunya memfasilitasi masalah akses jalan. 2019 ini ada pembangunan jalan penghubung antara Desa Ceriwik Kecamatan Pancur – Sendangcoyo Lasem. Ke depan diharapkan kedua desa tersebut saling melengkapi dan menjadi paket wisata yang menarik, Ceriwik dengan agrowisatanya dan Sendangcoyo dengan wisata outbondnya. Sementara itu Wakil Bupati Bayu Andriyanto mengajak warga Jawa Tengah, warga Indonesia untuk berkunjung ke Rembang. Semakin hari banyak destinasi yang terus digarap dan recomended menjadi sasaran liburan. “Yang belum kesini ayo datang dan nikmati sensasinya. Kita terus dorong satu desa satu produk. Wisata ini menjadi salah satu cara kita untuk meningkatkan kesejahteraan warga, ” ujarnya.. Kepala Desa setempat Dwi Sukamdi menyebutkan untuk merasakan fliying fox sendiri pengunjung cukup membeli tiket Rp..20 ribu dan jembatan gantung Rp.15 ribu, sedangkan tiket terusan Rp. 30 ribu. Pengelolaan wisata Sendangcoyo sendiri dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan didukung oleh BUMDes setempat.